Condet dari Semacam Pohon Buni

Condet dari Semacam Pohon Buni

0
2713
Ondet, ondeh atau ondeh-ondeh adalah nama pohon yang nama ilmiahnya Antidesma diandrum Sprg

Data tertulis pertama yang menyebut nama Condet adalah catatan perjalanan Abraham van Riebeeck

Kawasan Condet meliputi tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Batu Ampar, Kampung Tengah (disebut Kampung Gedong), dan Bale Kambang, termasuk wilayah Kecamatan Kramat Jati, Kotamadya Jakarta Timur.

Nama Condet berasal dari nama sebuah anak sungai Ci Liwung, yaitu Ci Ondet. Ondet, ondeh atau ondeh-ondeh adalah nama pohon yang nama ilmiahnya Antidesma diandrum Sprg., termasuk famili Antidesmaeae (Fillet, 1888: 128). Pohon Ondet semacam pohon buni yang buahnya bisa dimakan.

Baca Juga:

  1. Cililitan punya Tuan Pieter van den Velde
  2. Ancol Dahulu Medan Perang
  3. Di Cawang ada Jago Bapak Cungok

Data tertulis pertama yang menyebut nama Condet adalah catatan perjalanan Abraham van Riebeeck, waktu masih menjadi Direktur Jenderal VOC di Batavia (nama jabatan sebelum diubah menjadi gubernur jenderal).

Dalam catatan tersebut, tanggal 24 September 1709 van Riebeck beserta rombongannya berjalan melalui anak sungai Ci Ondet: “Over mijn lant Paroeng Combale, Ratudjaja, Depok, Sringsing naar het hoodft van de spruijt Tsji Ondet” (Melalui tanah milik saya di Paroeng Combale, Ratudjaja, Depok, Sringsing menuju hulu Ci Ondet) (De Haan, 1911: 320).

Artikel dikutip dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 42-43.

Artikel dikutip dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 29-29.Keterangan kedua terdapat dalam surat wasiat Pangeran Purbaya (tentang tokoh tersebut dapat dilihat dalam tulisan ini pada entri: Kebantenan) yang dibuat sebelum berangkat ke pembuangan di Negapatnam, India.

Surat tersebut disahkan oleh Notaris Reguleth tertanggal 25 April 1716. Di dalamnya antara lain tertulis bahwa Pangeran Purbaya menghibahkan beberapa rumah dan sejumlah kerbau di Condet kepada anak-anak dan istrinya yang ditinggalkan (De Haan, 1920: 250).

Keterangan ketiga adalah resolusi pimpinan Kompeni di Batavia tertanggal 8 Juni 1753, yaitu keputusan tentang penjualan tanah di Condet seluas 816 morgen (± 52.530 ha), seharga 800 ringgit kepada Diederik Willem Freijer. Kemudian kawasan Condet menjadi bagian dari tanah partikelir Tanjung Timur (De Haan, 1910: 51).


Dikutip dengan seizin penerbit Masup Jakarta dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 42-43. Bukunya tersedia di TokopediaBukaLapakShopee  atau kontak langsung ke WA 081385430505

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY