Sekar Rukun Perkumpulan Pemuda Sunda di Batavia

Sekar Rukun Perkumpulan Pemuda Sunda di Batavia

0
2095
Edisi perdana surat kabar Sekar Roekoen corong perkumpulan pemuda Sunda Sekar Rukun yang berdiri di Batavia

Tepat pada 26 Oktober 1919, di Batavia, berdirilah perkumpulan pemuda Sunda Sekar Rukun. Didirikan oleh para siswa Kweekschool di Gunung Sari. Antara lain, Doni Ismail, Iki Adiwidjaja, Djuwariah, Hilman, Moh. Sapii, Mangkudiguna, juga Iwa Kusumasumantri yang berasal dari Sekolah Hukum di Batavia.

Mulai 1921, perkumpulan Sekar Rukun menerbitkan surat kabar setiap satu bulan sekali, Sekar Roekoen. Adapun yang menjadi pelindung untuk penerbitan surat kabar ini ialah, Dr. Hoesein Djajadiningrat yang juga memimpin surat kabar Poesaka Soenda dari organisasi Java Instituut.

Edisi perdana surat kabar Sekar Roekoen, Desember 1921 disebutkan, jika perkumpulan Sekar Rukun akan didirikan dengan maksud untuk memajukan kesenian orang Sunda; menyatukan murid orang Sunda di ; memperbaiki bahasa Sunda; serta ngabeberah hate (menghibur hati).

Baca Juga:

  1. Gerakan Sawito Minta Mundur Presiden
  2. Jualan Politik Atas Nama Angkatan 66
  3. Gubernur Monyet

Syarat-syarat yang berhak menjadi anggota juga tercantum di halaman awal Sekar Roekoen edisi perdana, yaitu, mampu berbicara bahasa Sunda, dari umur 14 tahun ke atas. Keanggotannya terdiri dari anggota biasa, anggota administratif, anggota kehormatan dan anggota luar biasa. Sedangkan, untuk anggota biasa dan anggota administratif, hanya berlaku untuk kalangan para pelajar sekolah. Para anggota juga diwajibkan untuk membayar iuran perbulan yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Dalam perkembangannya, perkumpulan Sekar Rukun berhasil mengembangkan cabang-cabang hingga ke pelosok daerah Jawa Barat dan Yogyakarta. Cabang Sekar Rukun Sukasari, merupakan cabang pertama yang telah berdiri. Berita mengenai berdirinya cabang ini, tercantum dalam Sekar Roekoen No. 3 bulan Februari 1922, “Pertawis kabingahan kana ngadegna Tjabang S.R. Soekasari”.

Sementara itu, pada halaman 4, terdapat informasi mengenai berdirinya Cabang Sekar Rukun Purwakarta. Di situ disebutkan: “Tjabang Sekar Roekoen Poerwakarta: Koe Propogandana mitra Iki sareng Mangkoe di Poerwakarta parantos ngadeg tjabang S.R. llidna aja 89. Nu djadi bestuur, President: djoeragan Ehon; Secretaris: Ito; Penningmeester: Tarsa”. Juga informasi tentang berdirinya Cabang Sukabumi: “Di Soekaboemi prantos ngadeg tjabang, lid-lidna ti sakola Cultuur woengkoel aja 32”.

Awal-mula berdirinya tiga cabang Sekar Rukun tersebut, diikuti dengan berdirinya cabang-cabang lain di Priangan. Di antaranya, Cabang Sekar Rukun Bogor dan Cabang Lembang. Adapun di luar Priangan berdiri Cabang Betawi, Golongan Salatiga dan Golongan Jogja. Pada Sekar Roekoen edisi April 1926 no.2 tahun ke-6, memuat pemberitaan tentang Hoofdbestuur dan para pengurus tiap-tiap cabang. Sebagaimana diumumkan:

“Wartos ti H.B. sareng ti Tjabang-tjabang. Rengrengan Hoofdbestuur Sekar Roekoen taoen 1926. Hoofd Bestuur: Voorzitter: Dj: A. Hamami (noejoe verlof); Vice voorzitter: Dj: S. Soeriahadinegara; Secretaris: Dj: Soetaprana; Penningm.: Dj: Hasanoedin; Leden I: Dj: I Adiwidjaja (noejoe verlof);  Dj: O. Adiwiria. Tjabang Betawi: (tingali pertelaan). Tjabang Bogor: Voorzitter: Dj:Saleh; Vice voorzitter: Dj: Soeparma; I. Secretaris: Dj: Oesoep; II. Penningm. Dj: Moecter; Commissaris: Dji. Madia; Dji. Ole; Dji. Soekadja; Dji. Ede; Dji. Saleh;     Com. H.B. Joesoef Natanegara. Tjabang Serang: Voorzitter: Secretaris: Djr. Djajasasmita; Penningmeester: Djr. Soemardjo; Commissaris: Djr. Djoenaedi; Redacteur: Djr. Madiadipoera. Golongan Salatiga: Presidente: Djr. Nadjimiati; Secretaresse: Djr. Chan; Penningmeesteres: Djr. Djoelacha; Tjabang Bandoeng: (teu atjan aja wartosna diantosan keneh). Tjabang Poerwakarta: Idem. Golongan Djogja: Pengoeroes: Djr. Mareng Soewariawidjaja. Ieu golongan anoe nembe diadegkeun, sareng anoe kaetang madjeng pisan, tiasa djanten tjonto ka sanes golongan?”.

Perkumpulan Sekar Rukun, tidak saja terdiri dari kebanyakkan laki-laki, namun, diisi oleh anggota perempuan. Bahkan, dalam Sekar Roekoen edisi ke-2 April 1926, memuat penyebutan khusus bagi anggota perempuan, yakni, Sekar Roekoen bagian istri. Di samping itu, edisi ini juga mengkhususkan rubrik bagi perempuan. Rubrik ini dinamakan dengan, Kalangan Istri. Di dalam rubrik ini, terdapat bermacam-macam pembahasan mengenai isu perempuan. Antara lain: Implak-implik, Saoer R.A. Kartini, Kabinangkitan Istri Soenda, dan Kapajoeneun Ma’ Entog.

Selain itu, pada Sekar Roekoen Februari 1922 edisi ke-3 tahun kesatu, terhimpun sebuah perdebatan antara anggota Sekar Roekoen dengan Jong Java. Informasi tersebut diberi judul, Sekar Roekoen Soekaboemi, yang di bawahnya tertulis, Badami bestuur J.J.-S.R. Perdebatan ini membicarakan tentang kekhawatiran dualisme keanggotaan dan kepemimpinan Jong Java-Sekar Rukun. Ditambah dengan hak dan kewajiban anggota dalam memajukan tradisi kedaerahan.

Kiprah Sekar Rukun bukan hanya turut mengembangkan anggota dan tradisi Sunda. Dalam lingkup nasional, perkumpulan Sekar Rukun, turut menyumbangkan gagasan dalam ikrar Sumpah Pemuda. Momen tersebut juga diabadikan dalam Sekar Roekoen bulan November 1928. Tepat di halaman pertama, terpampang hasil keputusan Sumpah Pemuda. Isinya:

“Kerapatan Pemoeda-pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong-Java, Jong-Sumatra (Pemoeda Soematra), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten Bond, Jong Bataksbond, Jong Selebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpoenan Peladjar Peladjar Indonesia;Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 October tahoen 1928 dinegri Jacatra; Sesoedahnja mendengar pidato-pidato dan pembitjaraan jang diadakan daam kerapatan tadi; Sesoedahnja menimbang segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini”.


Lebih jauh baca:

Jakarta Sejarah 400 Tahun karya Susan Blackburn yang bisa didapatkan di TokopediaBukaLapakdan Shopee.

Wilayah Kekerasan di Jakarta karya Jerome Tadie yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Profil Etnik Jakarta karya Lance Castles yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Batavia Abad Awal Abad XX karya Clockener Brousson yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Jakarta Punya Cara karya Zeffry Alaktiri yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Betawi Tempo Doeloe karya Abdul Chaer yang bisa didapatkan di TokopediaBukaLapakdan Shopee.

Batavia Kala Malam: Polisi, Bandit dan Senjata Api karya Margreeth van Till yang bisa didapatkan di Tokopedia dan Shopee.

Dongeng Betawi Tempo Doeloe karya Abdul Chaer yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee atau telpon ke 081385430505

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY