Cerita Mat Item

Cerita Mat Item

0
11822
Pasar kebayoran lama 1950-an awal

Mat Item tidak punya reputasi sebagai pahlawan, seperti si Pitung, si Jampang, dan Entong Gendut, yang melawan penjajah Belanda. Cerita Mat Item terjadi setalah proklamasi kemerdekaan di sekitar tahun 1946–1949 di daerah sekitar Jakarta Barat. Dia menjadi legenda karena kesaktiannya yang tidak mempan senjata tajam maupun senjata api, berkat jimat-jimat yang dikenakannya.

Mat Item dikisahkan lahir di daerah Srengseng, Jakarta Barat dan dikenal sebagai seorang jago silat di seantero Jakarta Barat. Yang menjadikannya terkenal adalah kepandaiannya yang digunakan untuk hal-hal yang tidak baik seperti merampok, membegal, dan memperkosa anak gadis dan isteri orang lain.

Dia dan anak buahnya sangat ditakuti masyarakat karena kekejamannya dan tindakan merampok tanpa pandang bulu. Siapa pun kalau perlu dirampok akan dirampoknya, sehingga hal ini sangat menakutkan penduduk lebih-lebih pada malam hari. Hal ini membuat polisi dan tentara bertekad untuk menghabisinya. Namun, setiap kali disergap, dia selalu bisa meloloskan diri meskipun telah diberondong dengan senjata api, berkat jimat-jimat yang dikenakannya.

Baca Juga:

  1. Raffles dalam Cerita Rakyat Betawi
  2. Chairil Anwar dan Jakarta
  3. Raden Saleh, Daendels dan Megamendung

Sampailah pada suatu saat ada seseorang, yang ternyata bekas anak buahnya, membuka rahasia kekebalannya. Katanya, kekebalannya akan luntur kalau tubuhnya dalam keadaan basah. Begitulah, pada suatu hari ketika dia sedang mandi-mandi di Kali Pal Merah (versi lain mengatakan di Kali Angke) dia diberondong senjata dari satu regu tentara dari kesatuan Kala Hitam, yang bermarkas di Jalan Tanah Abang II.

Bagaimana ceritanya, dia bisa dihabisi oleh satu regu tentara, muncul berbagai versi cerita yang berbeda. Ada versi yang mengatakan dia ditembak dengan pistol oleh komandan regu; ada juga yang menyatakan dia diberondong ramai-ramai oleh satu regu tentara. Lalu, tentang jenazah ada versi yang mengatakan tenggelam di sungai dan tidak ditemukan.

Versi lain mengatakan jenazahnya dikuburkan baik-baik oleh keluarganya, tapi ada versi lain lagi yang mengatakan mayatnya dibawa oleh tentara ke rumahsakit dan dimakamkan dengan biaya negara.


Dikutip dengan seizin penerbit Masup Jakarta dari buku Abdul Chaer, Folklor Betawi, hlm. 138-141. Bukunya tersedia di  TokopediaBukalapak, dan Shopee   atau kontak langsung ke WA 081385430505

Lebih jauh baca:

400 Tahun Sejarah Jakarta karya Susan Blackburn yang bisa didapatkan di TokopediaBukaLapakdan Shopee.

Wilayah Kekerasan di Jakarta karya Jerome Tadie yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Profil Etnik Jakarta karya Lance Castles yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Batavia Abad Awal Abad XX karya Clockener Brousson yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Jakarta Punya Cara karya Zeffry Alaktiri yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee.

Betawi Tempo Doeloe karya Abdul Chaer yang bisa didapatkan di TokopediaBukaLapakdan Shopee.

Batavia Kala Malam: Polisi, Bandit dan Senjata Api karya Margreeth van Till yang bisa didapatkan di Tokopedia dan Shopee.

Dongeng Betawi Tempo Doeloe karya Abdul Chaer yang bisa didapatkan di TokopediaBukalapak, dan Shopee atau telpon ke 081385430505

Buku terkait dengan artikel.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY