Bidara Cina dan Pembantaian Orang Cina di Batavia

0
4103
Pohon bidara yang ditanam oleh orang Cina di situ. Bidara, atau nama latinnya Zizyphus jujuba Lam yang pada akhirnya menjadi nama daerah Bidara Cina sekarang.

Sangat besar kemungkinannya orang Cina tersebut menanam bidara di tempat yang kini dikenal dengan sebutan Bidara Cina.

Bidara Cina kini menjadi nama sebuah kelurahan, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur.

Menurut beberapa informasi, penamaan Bidara Cina dilatarbelakangi oleh peristiwa terjadinya pemberontakan orang-orang Cina di Batavia dan sekitarnya terhadap Kompeni tahun 1740. Ribuan orang mati terbunuh bermandikan darah. Peristiwa tersebut di antaranya terjadi di tempat yang kemudian disebut Bidara Cina.

Informasi tersebut tidak mustahil mengandung kebenaran walaupun mengundang beberapa pertanyaan, mengapa hanya di kawasan itu yang disebut Bidara Cina? Apa karena di sana banyak orang Cina mati bermandikan darah?

Baca Juga:

  1. Sabeni Jago Tanah Abang dan Etik Silat Betawi
  2. Ancol Dahulu Medan Perang
  3. Masjid Tua Al-Makmur Tanah Abang

Padahal peristiwa pembunuhan itu konon terjadi di pelosok Kota Batavia dan sekitarnya. Kenapa tidak disebut cina berdarah sesuai dengan kaidah bahasa Melayu yang kemudian berubah menjadi Cina bedara, selanjutnya menjadi Cina bidara?

Artikel dikutip dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 31-32.

Perkiraan lainnya adalah asal nama kawasan tersebut berasal dari pohon bidara yang ditanam oleh orang Cina di situ. Bidara, atau nama latinnya Zizyphus jujuba Lam., termasuk famili Rhanneae, merupakan pohon yang kayunya cukup baik untuk bahan bangunan.

Akar dan kulitnya pahit serta mengandung obat penyembuh beberapa macam penyakit, termasuk sesak nafas. Di ketiak dahannya biasa timbul gumpalan getah. Buahnya sendiri dapat dimakan (Fillet 1888: 52).

Apa kaitan Cina dengan perkiraan di atas? Terdapat keterangan tentang adanya seorang Cina yang mengikat kontrak dan aktanya dibuat oleh Notaris Reguleth tertanggal 9 Oktober 1684 untuk menanami kawasan sekitar Benteng Noordwijk dengan pohon buah-buahan, termasuk pohon bidara (De Haan 1911, (II): 613).

Sangat besar kemungkinannya orang Cina tersebut menanam bidara di tempat yang kini dikenal dengan sebutan Bidara Cina.


Dikutip dengan seizin penerbit Masup Jakarta dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 31-32. Bukunya tersedia di Tokopedia, BukaLapak, Shopee  atau kontak langsung ke WA 081385430505

LEAVE A REPLY