Dulu Mayoran Sekarang Kemayoran

0
3217
Bandara Kemayoran

Nama kawasan tersebut biasa disebut Mayoran, seperti yang tercantum dalam Plakaatboek (van der Chijs 1885 (XIV): 536) dan sebuah iklan pada Java Government Gazette, 24 Februari 1816.

Kawasan Kemayoran kini meliputi tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Kemayoran, Kebon Kosong, dan Serdang, termasuk wilayah Kecamatan Kemayoran, Kotamadya Jakarta Pusat.

Nama kawasan tersebut biasa disebut Mayoran, seperti yang tercantum dalam Plakaatboek (van der Chijs 1885 (XIV): 536) dan sebuah iklan pada Java Government Gazette, 24 Februari 1816.

Baca Juga:

  1. Bidara Cina dan Pembantaian Orang Cina di Batavia
  2. Di Cawang ada Jago Bapak Cungok
  3. Masjid Tua Al-Makmur Tanah Abang

Isaac de Saint Martin tergolong pemilik tanah yang sangat kaya. Tanahnya tersebar di beberapa tempat, antara lain di pinggir sebelah timur Sungai Bekasi, di Cinere (dulu disebut Ci Kanyere) sebelah timur Sungai Krukut di Tegal Angus dan di kawasan Ancol. Luas seluruhnya berjumlah ribuan hektare.

Nama aslinya adalah Isaac de l’Ostale de Saint Martin, lahir tahun 1629 di Oleron, Bearn, Prancis. Karena suatu hal ia meninggalkan tanah airnya dan membaktikan diri kepada VOC.

Pada 1662 ia tercatat sudah berpangkat letnan dan ikut serta dalam peperangan di Cochin. Dengan pangkat mayor ia terlibat dalam peperangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ketika Kompeni membantu Mataram menghadapi Pangeran Trunojoyo.

Artikel dikutip dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 73.

Pada Maret 1682 ia bersama Kapten Tack ditugaskan untuk membantu Sultan Haji menghadapi ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa. Pada waktu berlangsungnya perang itu, ia mulai merasa benci kepada Kapten Jonker yang dianggapnya arogan. Setelah perang itu selesai, dengan berbagai cara ia berusaha agar Jonker dikucilkan. Dan ternyata usahanya berhasil. Karena merasa dikucilkan, Jonker akhirnya bangkit melawan Kompeni walaupun akhirnya gagal.

Demikian sekilas tentang tokoh yang pangkatnya abadi melekat pada kawasan yang sebagian pernah menjadi lapangan terbang dan kemudian dijadikan arena Pekan Raya Jakarta.


Dikutip dengan seizin penerbit Masup Jakarta dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 73. Bukunya tersedia di TokopediaBukaLapakShopee  atau kontak langsung ke WA 081385430505

LEAVE A REPLY