Pada peta yang diterbitkan tahun 1902 kawasan Senayan masih ditulis Wangsanajan atau Wangsanayan.
Kata wangsanayan dapat berarti “tanah tempat tinggal atau tanah milik seseorang yang bernama Wangsanaya”. Wangsanayan lambat-laun berubah dan menjadi lebih singkat, yaitu Senayan.
Baca Juga:
Sebuah arsip Kompeni menyebut ada seseorang asal Bali, berpangkat letnan yang hidup sekitar tahun 1680. Tidak mustahil, orang tersebut adalah Wangsanaya.
Belum ditemukan keterangan lebih lanjut dari tokoh tersebut, demikian pula tentang sejarah yang berkaitan dengan kawasan yang sekarang dikenal dengan nama Senayan itu.
Tetapi, kawasan Senayan menjadi populer dan mulai banyak dikenal sejak di sana didirikan sebuah gelanggang olahraga bertaraf internasional dengan nama Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno yang dibangun awal 1960-an.
Pembangunan tersebut terlaksana atas bantuan Pemerintah Uni Soviet pada zaman Perdana Menteri Nikita Sergeiwitsj Kruschev. Senayan semakin banyak disebut-sebut setelah dibangun Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
Dikutip dengan seizin penerbit Masup Jakarta dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 101-102. Bukunya tersedia di Tokopedia, BukaLapak, Shopee atau kontak langsung ke WA 081385430505