Pada peta tahun 1930-an, nama Pal Merah ditulis Paal Merah. Kata paal diambil dari bahasa Belanda yang artinya tonggak atau tiang. Dengan demikian Pal Merah berarti tonggak berwarna merah.
Dewasa ini nama Paal Merah sudah diganti menjadi Pal Merah serta menjadi nama sebuah kecamatan dan kelurahan di wilayah Kota Jakarta Barat. Tonggak penandanya pun sudah tidak diketahui lagi nasibnya.
Tetatpi, tonggak berwarna merah yang terdapat di kawasan itu dahulu mungkin dipancangkan sekitar akhir abad ke-18. Kala itu tanah daerah ini dimiliki oleh Andries Harstinck, seorang pejabat VOC yang kaya raya.
Baca Juga:
Pada waktu itu Harstinck membangun rumah peristirahatan di daerah Djepang (baca: Jepang). Pada peta Reinier de Klerk, nama Jepang ditulis Japan (baca: Yapan). Yapan adalah nama sejenis pohon yang dalam bahasa latin disebut Caesalpinea Sappan, sedangkan dalam bahasa Sunda disebut Sapan dan orang Betawi menyebutnya Secang.
Pohon ini tergolong tanaman perdu besar, tinggginya bisa mencapai 5 sampai 10 meter, mirip Kembang Merak. Tanaman ini memiliki kayu yang berwarna merah yang tertimbun pada pangkal batang. Selain itu, kayunya juga mengandung tanin yang kemudian membuat tanaman ini tahan terhadap berbagai cuaca.
Oleh karena itu, tidaklah mustahil jika tonggak yang berwarna merah itu terbuat
dari kayu Yapan atau Sapan atau Secang yang tanpa dicat pun memang sudah berwarna merah. Nah, jadi sekarang ada jawabannya mungkin hilang tonggak itu karena materialnya tidak tahan ujian waktu.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1981 tanah Yapan atau Jepang ini pun tercatat sebagai milik Han Kin Long dengan hasil bumi utamanya padi dan kelapa. Kini kawasan Pal Merah identik dengan hasil bumi padi dan kelapa, tetapi buku dan koran karena di sana pusat aktivitas penerbit koran dan buku Kompas Gramedia Grup yang sudah berumur lebih setengah abad.
Dikutip dengan seizin penerbit Masup Jakarta dari buku Rachmat Ruchiat, Asal Usul Nama Tempat Di Jakarta, hlm. 88-89. Bukunya tersedia di Tokopedia, BukaLapak, Shopee atau kontak langsung ke WA 08138543050 dan website komunitas bambu